Budidaya MENTIMUN ORGANIK Pada Lahan Sawah Agar Cepat Berbuah Lebat

Mentimun mempunyai nama ilmiah Cucumis sativus, dan buah ini telah banyak dibudidaya oleh masyarakat petani, baik itu di desa maupun di daerah perkotaan dengan sistem pertanian tertentu.
Meskipun begitu, tanaman mentimun jauh lebih baik ditanam secara mandiri di lahan persawahan maupun di lahan perkebunan horticulture.

Kebanyakan orang Indonesia menanam mentimun di lahan sawah, karena selain tempatnya mendukung untuk melakukan kegiatan pertanian, juga proses penanamannya tidak terbatas pada lahan tertentu jika strategi telah dipersiapkan jauh-jauh hari.

Di lahan persawahan, mentimun dapat tumbuh bagus, sebab rata-rata jenis tanah yang berada di sawah adalah jenis tanah lempung berpasir, atau jenisnya tanah liat berpasir, tanah liat berlempung.

Jenis tanah yang telah di sebutkan di atas memang terbukti memang sangat bagus untuk membudidaya mentimun karena selain kandungan makro dan mikro nutrien yang cukup, juga tanahnya mudah diolah menjadi sebuah bedengan-bedengan dengan ukuran tertentu.

Untuk menghasilkan buah mentimun lebat, cepat berbuah, dan hasilnya lebih optimal, tentu saja faktor dan langkah dalam perawatan menanam timun juga penting diselenggarakan dengan baik, hal itu meliputi beberapa teknik diantaranya adalah:

1. Pemilihan Benih Mentimun Unggul

Benih/bibit mentimun dari biji tentu saja dapat diperoleh secara langsung baik itu dengan membelinya langsung di toko bibit tanaman, atau dapat pula membuat bibit mentimun secara pribadi dari buah mentimun hasil panen sebelumnya. Baca juga: Cara Memilih Benih Bibit Mentimun dari Pohonnya Langsung.

Kedua cara di atas dapat dipilih sesuai dengan keinginan dan selera masing-masing petani. Keluarga saya sendiri pernah membudidaya mentimun, namun kebanyakan menggunakan bibit dari hasil panen mentimun sebelumnya. Jadi, sangat jarang sekali membeli bibit mentimun dari toko bibit.

Namun ada sisi keuntungan ketika anda memilih untuk membeli bibit dari toko bibitnya langsung yaitu tentu saja anda akan mendapatkan benih sesuai keinginan anda, baik itu dari segi kepopuleran jenis/varietas bibit mentimun tertentu yang ada di pasaran.

Buah Mentimun Calon Bibit Generasi F2 dan Seterusnya
Buah Mentimun Calon Bibit Generasi F2 dan Seterusnya. Photografer: Wahid P. (Guruilmuan)

Mendapatkan bibit dari induk tanaman sebelumnya juga dapat dilakukan dengan cara mengambil buah masak dari pohon kemudian dikerok biji dan dikeringkan. Kehebatan dari cara ini adalah ditemukan generasi anakan yang sesuai dengan induk, dan dapat turun-temurun diwariskan induk kepada anak secara genetic.

2. Pembuatan Lahan Tanam

Lahan tanam mentimun dibuat dengan langkah awal yakni pembajakan tanah/area persawahan dengan alat berat traktor, pastikan bahwa tanahnya menjadi rapih dan gembur. Setelah itu barulah menyusun lahan yang telah digemburkan tersebut menjadi sebuah bedengan-bedengan dengan ukuran dan panjang yang disesuaikan dengan luas lahan. Bedengan dapat diberikan mulsa atau bedengan tanpa mulsa. Namun biasanya untuk jarak antara bedengan sebaiknya tidak terlu rapat dan sisakan galangan untuk saluran air (got). Ukuran lebar bedengan kisaran 70 hingga 80 cm, dengan tinggi bedengan yaitu 30 cm (ukuran ideal). Sebaiknya juga pembuatan bedengan membujur dari arah utara ke selatan, supaya nantinya proses fotosintesis tanaman akan berjalan optimal pada pagi hari.

Bedengan juga di bagian atas permukaannya juga dapat diberikan langsung perangkat mulsa plastik warna silver dan sejenisnya, kemudian buatlah lubang-lubang di atas mulsa(diameter 10 cm) yang telah terpasang sebagai tempat untuk pertumbuhan tanaman nantinya. Setiap bedengan dibuat 2 baris lubang berjejer dengan jarak antar lubang tanam yaitu kisaran 60 - 70 cm.

Langkah selanjutnya yaitu masing-masing lubang tanam diberikan pupuk kandang (sebaiknya pupuk dari kotoran ayam) cukup 1 lubang tanam ditambah 1 genggam pupuk kandang kotoran ayam kering, kemudian biarkan selama 5 - 7 hari.

3. Pembenihan dan Penanaman Mentimun

Cara pembenihan mentimun yaitu sehari sebelum penanaman, maka siapkan benih/bibit unggul dengan cara direndam dalam air hangat selama 3 - 5 jam, kemudian letakan pada kain basah/lembab selama 18 - 24 jam maka akan tumbuh tunas-tunas muda (biji timun berkecambah), dan benih mentimun siap untuk ditanam.

Budidaya Mentimun Di Lahan Bedengan Tanpa Mulsa
Budidaya Mentimun Di Lahan Bedengan Tanpa Mulsa, Photo Original by: Wahid Priyono ($Guruilmuan)

Bedengan bermulsa sudah dibuat dan pada bagian lubang tanampun sudah diberikan pupuk kandang dari kotoran ayam kering, maka langkah selanjutnya adalah benih/biji timun yang telah berkecambah tadi sebaiknya segera ditanam. Langkahnya adalah memasukkan 1 benih berkecambah ke dalam lubang tanam yang ada pupuk kandangnya tadi, lalu tutup dengan tanah disekitarnya. Sebaiknya pembenaman biji juga jangan terlalu dalam, sebaiknya setinggi 2 - 3 cm saja. Biasanya setelah tanam benih umur di atas 4 hari, biji sudah betunas dan tumbuh agak lebih tinggi dan sudah ada tunas-tunas daun muda diujung batangnya yang akan menjadi organ tanaman lengkap.

Jika seandainya ada biji yang tidak tumbuh, maka lakukanlah sesegera mungkin penyulaman, maksimal tidak lewat dari waktu 10 hari sejak tanam benih.

4. Perawatan Tanaman Mentimun.

Perawatan tanaman mentimun harus dilakukan dengan disiplin dan tekun. Perawatan mentimun meliputi beberapa komponen penting yaitu:

  • Penyiraman (pengairan lahan), memastikan bahwa ketercukupan air di sekitar pusat tanaman mentimun tercukupi dengan baik, pastikan tanahnya lembab dan tidak terlalu kering;
  • Pemupukan, dilakukan dengan memberikan pupuk anorganik khusus untuk mentimun. Pupuk anorganik dapat berupa TSP, KCL, Mutiara, dan lain sebagainya. Pastikan pemberian pupuk disesuaikan dengan umur tanaman;
  • pendangiran dan penyiangan, dilakukan untuk memastikan tanahnya gembur dan bebas dari gulma (rumput liar). Jika ada gulma lakukan pengoretan lahan hingga bersih;
  • Pemberian tiang ajir, merupakan cara untuk memberikan tiang penyangga bagi tanam timun untuk tempat menggantungnya buah, dan juga menopang tumbuhan timun agar tidak mudah rebah/roboh. Tiang ajir (lanjaran) dapat terbuat dari batang pohon tumbuhan liar, atau dengan tiang bambu;
  • Dan juga pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Baca: Cara Merawat Mentimun dari Gulma, Hama dan Penyakit.


5. Pemanenan dan Pemasaran Buah Mentimun

Buah mentimun siap dipanen pada saat tanamannya sudah menghasilkan buah dengan ukuran ideal. Ukuran mentimun yang muda dan dengan rasa cukup manis juga bagus dan banyak diminati oleh konsumer di pasaran.

Pemanenan buah mentimun dilakukan dengan cara memetik buahnya secara manual menggunakan tangan dengan cara dipluntir searah jarum jam, perhatikan juga bahwa pemluntiran buahnya harus hati-hati supaay bunga yang masih produktif tidak rontok karena goyangan dari penarikan buah dengan cara kasar.

Pemetikan buah dilakukan sebaiknya pada waktu sore hari, dengan memasukan buah yang telah dipetik ke dalam bakul/keranjang atau karung, tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan.

Produktivitas hasil panen buah mentimun dalam 1 hektar lahan tanam dapat mencapai 30 - 40 ton.

Buah mentimun dapat langsung dijual ke pasaran keesokan harinya setelah dipetik. Buah mentimun sebaiknya diletakan pada tempat sejuk dan kering, sebab buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air apabila diletakan di tempat yang panas dengan sirkulasi udara buruk.

Sebelum dijual di pasaran, buah mentimun dapat dipack atau dimasukan ke dalam karung, lalu diantar ke pasar/toko swalayan yang membutuhkan. Baca juga: Pupuk Organik Cair, Ramuan Agar Timun Berbuah Lebat.

Artikel Terbaru

Budidaya MENTIMUN ORGANIK Pada Lahan Sawah Agar Cepat Berbuah Lebat
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar