Cara Budidaya Pisang Dengan Tunas Adventif Untuk Hasil Panen Perkebunan Yang Menguntungkan

Buah pisang dengan nama ilmiah Musa paradisiaca adalah buah yang berasal dari suku pisang-pisangan. Buah pisang cukup terkenal di kalangan masyarakat dunia, bahkan Indonesia sendiri terkenal sebagai pemasok dan pengekspor buah pisang cukup besar. Buah pisang di Indonesia cukup banyak dibudidaya karena prospek pertanian buah pisang sangat terbukti ampuh menghasilkan finansial (keuangan) secara baik. Perusahaan-perusahaan besar seperti industri makanan sangat membutuhkan bahan baku buah pisang untuk dijadikan berbagai macam produk makanan olahan yang bermutu tinggi.

Buah pisang adalah buah yang sangat bergizi tinggi yang merupakan sumber vitamin dan mineral dan juga karbohidrat. Buah pisang dapat dijadikan buah meja yang disantap sebelum makan. Pisang juga dapat dijadikan sale pisang, kripik pisang, pure pisang, dan tepung pisang. Daun pisang dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus kue lemper, kue lambangsari, dan dapat dijadikan untuk pembungkus berbagai aneka jenis makanan kue. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui serangkaian proses fermentasi Alk0h0l dan asam cuka.  Batang pisang dapat diolah menjadi serat untuk pakaian, pulp (bubur kertas). Batang dan daun pisang juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan hewan ternak seperti kambing, sapi, atau hewan ruminansia lainnya.

Sentra dan wilayah pembudidayaan buah pisang melalui tunas adventif banyak diproduksi di provinsi Lampung, sehingga tidak heran jika banyak produk makanan dari bahan baku pisang yang dibuat menjadi berbagai menu makanan seperti sale pisang dengan berbagai rasa. Jika Anda main dan berkunjung ke provinsi Lampung dimana tempat saya tinggal, jangan lewatkan untuk membeli makanan dari buah pisang. Daerah lainnya, buah pisang banyak dibudidaya di daerah Sukabumi, Cianjur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perkebunan pisang di daerah-daerah setiap provinsi di Indonesia sangat unggul karena tanah Indonesia adalah tanah tropis bahkan ada istilah "batang tanaman saja bisa tumbuh karena cuma ditanam di tanah Indonesia".

Pohon Pisang Raja
Gambar (Buah Pisang Original) Didokumentasikan Oleh: guruilmuan.blogspot.com
Tanaman pisang dapat tumbuh baik pada lingkungan berdataran rendah dan dataran tinggi (pegunungan) 2.200 mdpl yang mempunyai iklim tropis basah, lembab dan cukup kering adalah syarat tumbuh untuk mendukung pertumbuhan pisang. Curah hujan yang baik sebagai syarat tumbuh tanaman pisang yakni 1.520-3.800 mm/tahun dengan dua bulan kering. Tingkat keasaman tanah (pH) yang dianjurkan adalah pH berkisar 5,5-6,7.

Pedoman dan Cara Budidaya Pisang Melalui Tunas Adventif

Cara menanam dan budidaya tanaman pisang pada dasarnya sama untuk semua jenis dan varietas jenis pisang, baik itu pisang kepok, pisang mas, pisang raja, pisang muli, dan pisang lainnya. Cara budidaya tanaman pisang banyak dilakukan dengan cara mengambil tunas adventif karena dari beberapa referensi yang dibaca, keuntungan dari bertanam pisang melalui tunas adventif diantaranya: Tanaman cepat berbuah dan waktu tanam lebih efisien, lebih tahan terhadap penyakit dan organisme pengganggu, akar tanaman lebih cepat tumbuh dan menyesuaikan tanah setempat. Berikut ini cara untuk menanam dan budidaya tanaman buah pisang dengan tunas adventif.

Tunas Adventif Pada Akar Tanaman Pisang
Gambar Original (Tunas Adventif pada Tanaman Pisang)
Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com 


1. Pembibitan Melalui Tunas Adventif

Pembibitan melalui tunas adventif: Untuk memperoleh bibit tanaman pisang secara adventif dapat dilakukan dengan mengambil bagian tunas yang tumbuh di bawah tanah dekat akar tanaman induk. Tunas adventif adalah tunas yang diambil selain dari tunas yang tumbuh pada bagian daun atau pada bagian batang/ketiak batangnya. Cara pengambilan tunas adventif pada batang pisang yaitu dengan mengambilnya secara langsung menggunakan alat pengambilan atau golok dan cangkul khusus. Bibit adventif pada tanaman pisang terdiri dari dua yakni bibit muda dan dewasa. Anakan bibit dewasa lebih baik digunakan karena sduah mempunyai banyak persedian pada bonggolnya, sementara itu bibit anakan adventif (tunas) yang masih berbentuk tombak (daun masih berbentuk pedang, helaian daun sempit) lebih diutamakan daripada bibit yang memiliki daun lebar untuk dijadikan bibit.

Penyiapan bibit: Anakan atau tunas adventif pada tanaman pisang dapat dibeli dari daerah lain atau dapat dikembangkan secara pribadi di kebun sendiri. Jarak tanam untuk budidaya pisang adalah 2x2 meter. Satu pohon pisang yang dipelihara sebaiknya dibiarkan memiliki 6-8 tunas adventif yang tumbuh di area tanaman induk.

Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam: Untuk mencegah dari penyebaran penyakit dan hama pengganggu tanaman, sebelum bibit ditanam maka diperlakukan sebagai berikut:

  • Setelah tunas adventif dipotong, bersihkan akar tanaman dari tanah yang menempel;
  • Simpan bibit di tempat teduh 1-3 hari sebelum tanam agar luka umbi pada tunas adventif mengering. Buanglah daun-daun yang lebar;
  • Rendam umbi bibit sebatas leher batang adventif di dalam insektisida 0,5-1% selama 15 menit, kemudian bibit dikeringkan biasa tanpa cahaya matahari;
  • Jika tidak ada insektisida, maka bibit pisang adventif dapat direndam pada air mengalir selama 48 jam. Bibit dapat direndam di air sungai atau waduk;
2. Pengolahan Lahan Tanam Pisang

Dalam pengolahan lahan dan media tanam untuk membudidaya tanaman buah pisang, maka ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan menyangkut aspek pembukaan lahan, pembuatan sengkedan, dan pembuatan saluran pembuangan air (atau sejenis irigasi). (1). Pembukaan lahan; harus mempertimbangkan aspek kondisi cuaca dan iklim, prasarana ekonomi, dan letak pasar/industri pengolahan buah pisang, juga harus memperhatikan segi keamanan sosial. Untuk membuka lahan perkebunan pisang, sebaiknya hal pertama yang harus dilakukan yakni pembasmian rumput-rumput liar (gulma) yang menutupi lahan tanam, jika ada bebatuan yang mengganggu dalam pengolahan tanah sebaiknya disingkirkan saja, lakukan juga penggemburan tanah yang masih padat di area dimana akan ditanami pohon pisang, pembuatan sengkedan dan saluran pembuangan air. (2). Pembuatan atau pembentukan sengkedan, Bagian tanah yang miring harus dibuat sengkedan (dibuat teras). Lebar sengkedan tergantung dari derajat kemiringan lahan, lambung sengkedan ditahan dengan rerumputan atau batu-batu jika tersedia. Dianjurkan untuk menanam tanaman leguminaceae (kacang-kacangan) seperti lamtoro, kacang tanah, dan yang lainnya supaya tanah sengkedan terhindar dari erosi tanah dan juga sebagai penahan angin. (3). Pembuatan saluran pembuangan air, yakni harus dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil dan tanah-tanah datar agar saat musim hujan tanah di sekitar lokasi penanaman pisang tidak terjadi erosi. 

Pisang Mas atau Pisang Muli
Gambar Didokumentasikan Secara Pribadi Oleh: guruilmuan.blogspot.com


3. Teknik Penanaman Pohon Pisang

Penentuan pola tanam: Tanaman pisang dapat ditanam secara tumpang sari bersama dengan tanaman buah maupun sayur lainnya. Pohon pisang dapat ditanam pada jarak tanam 2x2 meter. Tanaman tumpang sari yang dapat ditanam seperti bayam, kubis, kedelai, kacang tanah, kacang panjang, dan lainnya. Di kawasan Asia Tenggara dengan curah hujan tinggi, tanaman pisang dapat ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan seperti jarak, kopi, kelapa, maupun kakao (cokelat).

Pembuatan dan penentuan lubang tanam: Lubang tanam yang dibuat pada tanah berat ukurannya 50x50x50cm atau 40x40x40cm dan 30x30x30cm untuk tanah. Sementara itu, untuk jarak tanamnya 2x2 meter atau 3x3 meter.

Cara penanaman: Penanaman pohon pisang dapat dilakukan menjelang musim penghujan sekitar bulan September-Oktober). Sebelum pohon pisang ditanam pada lubang tanam, sebaiknya lubang tanam diberi pupuk kandang/kompos sebanyak 15-20 kg. Dari beberapa pengalaman petani yang kami tanyakan, bahwa pemupukan organik semacam ini sangat mempengaruhi cita rasa buah.

4. Pemeliharaan Dasar Tanaman Pisang

Untuk memperoleh hasil panen buah pisang yang baik, serta menginginkan produktivitas pertanian pisang yang unggul dan cepat tumbuh, berkembang hingga pisang berbuah lebat, sebaiknya proses perawatan tanaman harus secara intensif dipantau dan dipertahankan agar tidak terjadinya berbagai macam jenis penyakit tanaman, atau adanya keterlambatan tumbuh pada tunas adventif pisang yang sedang ditanam. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pisang terkait dengan proses perawatannya;

A. Penjarangan

Apabila tunas adventif pada pisang sudah tumbuh dewasa dan menghasilkan buah, maka ntuk memperoleh hasil optimal, yaitu dalam satu rumpun pohon pisang terdiri 3-5 batang pisang sehat. Dalam satu rumpun juga terdapat anakan tunas adventif yang harus dipotong dan ditanam kembali sebagai bibit. Tanaman pisang dalam satu rumpun sangat baik ditanam pada umur 1-5 tahun. Selebih dari umur 5 tahun, sebaiknya tanaman pisang dibongkar dan ganti dengan bibit yang baru.

B. Penyiangan

Penyiangan tanaman pisang dilakukan apabila terdapat gulma atau rumput-rumput liar yang terlalu menggangu pertumbuhan pisang. Penyiangan dapat dilakukan dengan mengoret atau membabat tanaman hingga pada akarnya.

C. Perempalan

Dilakukan dengan cara membuang bagian tangkai dan daun pisang yang sudah kering sehingga hal ini juga sangat efektif untuk memeberikan rangsangan kepada tanaman agar cepat berbuah.

D. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menambahkan unsur Kalium (K) yang cukup banyak terdapat pada pupuk kalium. Dalam satu hektar tanaman pisang, diperlukan setidaknya 207 kg urea, 140kg KCl, dan 200 kg batu kapur sebagai sumber Kalium terbaik untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk N diberikan kepada tanaman dua kali selama satu tahun yang diletakan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman, setelah diberi pupuk lalu larikan ditutup kembali menggunakan tanah. Pemupukan Fosfat dan Kalium menggunakan batu kapur dilakukan 6 bulan setelah masa tanam awal (dua kali dalam setahun untuk hasil tanaman yang sehat dan berbuah lebat).

E. Pengairan 

Pengairan dilakukan dengan pemberian air di sekitar bedengan tanaman pisang. Selain itu, pada masa tanam awal, penyiraman pohon pisang sebaiknya rutin dilakukan agar kelembaban tanah terjaga, serta tanaman akan tumbuh baik.

F. Pemberian Mulsa (penutup bedengan/media tanam)

Kalau bertanam cabai hijau kita menggunakan mulsa plastik, maka saat budidaya pisang melalui tunas adventif kita menggunakan mulsa yang berasal dari daun kering atau daun basah. Mulsa alami ini digunakan untuk mengurangi evaporasi (penguapan air tanah) dan menekan gulma agar tidak tumbuh secara pesat. Oleh karena itu, saat tunas adventif bibit yang sudah ditanam menginjak umur 4 bulan, sebaiknya mulsa dapat dihilangkan (dibakar) agar tanahnya tidak terlalu padat. 

G. Pemeliharaan Buah Pisang

Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan plastik bening yang telah diberi lubang. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah/roboh dan jatuh tertiup angin kencang, maka tanaman pisang harus disangga dengan menggunakan batang tanaman seperti bambu yang kokoh yaitu dengan cara dibenamkan sedalam 30 cm di dalam tanah.

Tanaman Pisang Sedang Berbuah
Foto Asli Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com


E. Pemeliharaan dari Serangan Penyakit dan Hama Pengganggu Tanaman

Tanaman pisang harus dirawat secara baik dan pastikan tidak ada serangan penyakit dan hama yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Hama yang sering menyerang tanaman pisang seperti; Ulat daun (Erionota thrax), Uret Kumbang (Cosmopolites sordidus), jenis nematoda seperti Radopholus similis, Penyakit panama (penyebab Fusarium oxysporum), Penyakit darah (penyebab bakteri Xanthomonas celebensis), Bintik daun (karena aktivitas jamur Cercospora musae), Layu daun akibat bakteri jenis Bacillus sp berbahaya, Daun pucuk akibat aktivitas virus dan perantara kutu daun Pentalonia vonigronervosa, dan beberapa jenis wereng hitam yang kadang-kadang merusak struktur daun muda pada pucuk tunas adventif bibit.

5. Kegiatan Panen, Pascapanen, dan Pendistribusian Buah Pisang

Hal yang ditunggu bagi petani pisang adalah kegiatan masa panen pisang secara besar-besaran. Kegiatan panen pisang dapat dilakukan apabila pisang sudah benar-benar matang dari pohon asalnya, atau dapat dipanen pada saat buahnya sudan tua dan berwarna hijau, atau dipanen ketika muda karena adanya permintaan pasar yang segera. Biasanya buah pisang yang amsih sangat muda dan dipanen ketika akan dimatangkan perlu dikarbit. Pada umur 12 bulan, rata-rata pohon pisang sudah menghasilkan buah dan siap dipanen. Buah yang cukup umur untuk dipanen sebaiknya yang usianya 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Sebaiknya perkirakan pemanenan buah pisang jika akan diangkut ke daerah yang jauh.

Cara panen pisang adalah dengan memotong bagian tangkai tandan buah pisangnya, kemudian buah pisang dapat dimasukan ke dalam karung atau keranjang yang terbuat dari anyaman bilah bambu. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah bekas potongan tandan menetes ke bawah tanpa mengotori buahnya. Dengan posisi seperti ini, buah pisang terhindar dari luka yang dapat diakibatkan oleh adanya pergesekan buah dengan tanah. Setelah itu, bekas pohon pisang yang berbuah tadi ditebang atau dapat pula diiris setengah dari ketinggian batangnya agar tumbuh tunas kembali. Jika penanaman pisang cukup luas dan berhektar-hektar lahan, maka pemanenan pisang dapat dilakukan setiap 4-10 hari sekali, tentunya dengan melihat buah pisang yang sudah produktif dan siap panen.

Buah pisang yang hendak dijual di pasaran dapat berupa buah dan tandannya sekaligus, atau dijual persisir buah. Harga buah pisang di pasaran terkadang cukup baik dan bahkan di kota Bandarlampung, harga pisang dipatok harga senilai Rp. 56.000,00,- sampai dengan - Rp.70.000,00,- pertandannya dengan masing-masing tandan berisi sekitar 8-10 sisir buah. Harga ini tentu sangat bervariasi di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Melihat peluang bisnis budidaya pisang yang menjanjikan, maka tidak ada salahnya Anda yang mempunyai lahan cukup luas untuk dibudidaya tanaman pisang, tentunya dengan mengikuti : "Cara Budidaya Tanaman Pisang Dengan Tunas Adventif Untuk Hasil Panen Perkebunan Yang Menguntungkan" seperti yang telah dijelaskan di atas. Semoga apa yang sudah dijelaskan di atas bermanfaat, karena penjelasan di atas juga berdasarkan pengalaman penulis yang pernah membudidaya tanaman pisang. Dan semoga usaha pertanian dengan budidaya menanam pisang Anda berhasil. Salam budidaya pertanian, dan ayo menanam. 

Artikel Terbaru

Cara Budidaya Pisang Dengan Tunas Adventif Untuk Hasil Panen Perkebunan Yang Menguntungkan
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar

4 komentar

July 30, 2015 at 8:09 PM Delete

Cara budidaya pisang ini sangat lengkap mas, terima kasih telah berbagi ilmu.. Salam..

Reply
avatar
July 30, 2015 at 9:16 PM Delete

Terimakasih Mas Cahya Gumilar. Ayo menanam pisang di kebun atau halaman rumah. Karena prospek budidaya tanaman pisang sangat bagus dan tentunya dapat menambah penghasilan sehari-hari...saya sudah membuktikannya..

Reply
avatar
June 16, 2016 at 12:52 AM Delete

jadi pengen nanam pisang pak, terima kasih....

Reply
avatar
June 16, 2016 at 4:54 AM Delete

Hallo sobat Zainudin Z. Salam kenal untuk anda. Silakan mas jika ingin nanam pisang, semoga nantinya hasil panen bagus . Ayo berkebun. Sukses mas.

Reply
avatar