Cara Berternak dan Mengembangbiakan Ikan Cupang Hias

Ikan Cupang Hias
Gambar original oleh: http://guruilmuan.blogspot.com/
Siapa yang tidak mengenal dengan ikan hias yang bernama "Ikan Cupang"?. Ikan cupang dengan nama ilmiah Betta sp adalah hewan air yang masuk ke dalam golongan kelas pisces. Secara biologis, ikan cupang tergolong hewan berdarah dingin, mempunyai tulang belakang sehingga dikenal sebagai hewan vertebrata layaknya seperti manusia yang juga memiliki tulang belakang. Ikan cupang memiliki karakteristik seperti tubuhnya yang memiliki perpaduan warna yang menarik sehingga banyak sekali para pemuda, anak-anak, bahkan petani ikan dan masyarakat luas yang sedang rame-ramenya melakukan pengembangbiakan ikan cupang hias melalui kolam-kolam, tabung gelas, dan lainnya. Ikan cupang memiliki sepasang mata, sepasang sirip, mulut yang berbentuk huruf "V" kecil, bernafas dengan insang, memiliki sisik-sisik tipis yang hampir menutupi setiap ruas tubuhnya, memiliki sirip dada, sirip perut, dan sirip ekor yang berfungsi untuk menggerakkan bagian tubuhnya baik ke arah tengah, atas, atau ke bagian dasar perairan. Tubuh ikan cupang hias banyak dilapisi gurat sisik yang berfungsi untuk proses osmoregulasi. Sementara itu, adanya jaringan otot yang ada pada tubuh ikan menyebabkan ikan dapat bergerak bebas di daerah perairan.



Ikan cupang hias dapat hidup di air tawar, air laut, serta air yang keruh. Namun demikian, kebanyakan ikan ini hampir ditemukan di berbagai belahan dunia. Bahkan, ikan cupang dapat ditemukan di rawa-rawa, sungai-sungai di setiap daerah di Indonesia, akan tetapi daya tarik warna tubuhnya tidak secantik warna pada ikan cupang yang benar-benar asli dan berasal dari bibit induk yang unggul akibat proses persilangan yang dilakukan oleh ahli perikanan.

Sentara dan wilayah persebaran budidaya ikan cupang hias banyak dilakukan hampir di setiap daerah-daerah di Indonesia. Di provinsi Lampung misalnya, budidaya perairan ikan cupang banyak dilakukan masyarakat sebagai penghasilan tambahan setiap harinya. Sistem budidaya dan ternak ikan cupang di kalangan masyarakat Indonesia terbilang banyak yang masih tahap kecil-kecilan, artinya hanya dilakukan sebatas kolam biasa yang hanya berisi ratusan bahkan ribuan ekor saja, dan belum banyak yang menernaknya hingga puluhan ribu ekor. Prospek untuk berternak ikan cupang sebenarnya sangat bagus dan laku keras di pasaran, mengingat banyak sekali pecinta ikan hias yang siap membeli ikan-ikan cupang hasil perternakan tersebut. Bagi pecinta ikan hias, biasanya ikan cupang akan dipelihara di akuarium rumah, perkantoran, atau di instansi pemerintahan. Sebagian lainnya ada yang membeli ikan cupang dalam harga mahal demi untuk mendapatkan ikan cupang yang sehat, pemberani sehingga dikenalah adanya ikan cupang aduan jantan, yaitu untuk ditarungkan dengan cupang lainnya.

Ikan cupang bukanlah ikan yang manja seperti ikan lainnya. Ikan cupang dapat bertahan selama satu minggu apabila tidak diberi makan, namun jika hal ini dibiarkan terus-menerus ikan cupang akan mati, atau bahkan memiliki pertumbuhan badan yang kerdil dan kurus. Sehingga bagi para pecinta ikan cupang hendaklah bijaksana dalam pemberian makan ikan cupang. Beberapa jenis makanan yang dapat diberikan kepada ikan cupang yakni jintik nyamuk yang dapat diperoleh di air comberan atau got, cacing kremi merah, kutu air merah yang juga banyak terdapat pada waktu musim hujan di daerah-daerah basah dan sumber airnya agak keruh, serta dapat diberikan makanan tambahan berupa lumut-lumut alami yang sengaja dibudidaya di sekitar daerah kolam, makanan pur yang dibeli dipasaran atau toko ikan hias.

Cara Mengembangbiakan Ikan Cupang Hias

Mengembangbiakan ikan cupang hias ternyata tidaklah terlalu sulit jika pekerjaan ini benar-benar diniatkan dari awal, adanya kemauan, tidak malas, dan benar-benar serius untuk memperoleh hasil jual yang tinggi. Seperti yang telah di jelaskan pada bagian di atas, dari segi memperoleh makanan saja ikan cupang dapat diberikan makanan alamiah, serta makanan tambahan berupa pur yang banyak dijual di pasaran, sehingga pembudidayaan cupang hias adalah hal yang begitu mudah dan dapat menguntungkan secara finansial. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengembangbiakan ikan cupang hias yakni; mengenal calon ikan cupang jantan dan ikan cupang betina yang hendak dipijahkan, proses pemijahan dan perawatan ikan cupang anakan, serta proses pembesaran anakan ikan cupang hingga memasuki usia dewasa dan siap jual atau siap ditarungkan.

1. Mengenal Calon Induk Ikan Cupang Hias Yang Hendak Dipijahkan

Sebelum memperoleh anakan ikan cupang, sebaiknya pilihlah induk jantan dan induk betina yang akan dipijahkan secara cermat, artinya memilih indukan yang terbebas dari penyakit, mempunyai silsilah masa lalu dari indukannya yang unggul, memiliki daya agilitas (kecepatan) berenang di air yang responsif dan cepat, tidak mudah terserang penyakit, wajah indukan nampak segar dan sehat serta bertubuh ideal dan memiliki warna yang sangat menarik.

Ada beberapa spesifikasi atau syarat umum yang sering digunakan oleh peternak ikan cupang dalam memilih indukan jantan maupun betina untuk dipijahkan selain yang disebutkan pada paragraf sebelumnya. Berikut ini spesifikasinya: (1). Untuk indukan cupang jantan yang hendak dipijahkan setidaknya memenuhi syarat seperti umur lebih kurang 4-5 bulan, bentuk badan dan siripnya panjang serta berwarna indah, gerakan agresif dan lincah, kondisi bn memiliki kesehatan memadai, tidak adanya penyakit pada sisik atau luka memar pada bagian atas mulut. (2). Khusus indukan cupang betina yakni umurnya harus di antara 4-5 bulan, gerakan tubuh di air lambat, sirip pendek dan warna tubuhnya tidak terlalu menarik (tanpa warna pada bagian sirip dan sisiknya), bentuk badan condong membulat menandakan sudah siap k4win, serta kondisi badan sehat dan tidak adanya penyakit.

2. Proses Pemijahan dan Perawatan Cupang Hias

Proses pemijahan ikan cupang bertujuan untuk mendapatkan telur dan anakan baru dari generasi yang diwariskan kedua induk jantan dan betina melalui proses reproduksi s3ksual. Setelah induk cupang hias dipersiapakan begitupula wadahnya maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemijahan kedua induk yakni;

  • Persiapkan wadah baskom, botol gelas besar (gelas bekker),ember, atau media kolam persegi yang ukurannya sedang tidak terlalu besar, dan pastikan wadah-wadah untuk media pemijahan ikan cupang tersebut telah bersih dan terhindar dari wadah bekas oli, minyak, bekas untuk merendam cucian menggunakan deterjen, sabun, pestisida, serta bahan kimia berbahaya lainnya;
  • Isi wadah yang sudah ditentukan di atas dengan air bersih dengan ketinggian 15-30 cm (hindari air tawas);
  • Masukan ikan cupang jantan terlebih dahulu di dalam air tersebut selama satu hari;
  • Sehari kemudian (sore atau malamnya) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan tersebut;
  • Biasanya pada pagi atau siang hari setelah penggabungan induk jantan dan betina akan maka induk cupang betina sudha bertelur dan menempel di sarang berupa gelembung gas/busa-busa berwarna putih menggantung di air yang dipersiapkan oleh induk jantan. Sebaiknya tambahkan 1 atau 2 eceng gondok atau daun kering di atas air pemijahan tersebut sebagai sarang dan tempat bertelurnya ikan.
  • Setelah induk cupang betina sudah bertelur, maka induk betina dipisahkan dari induk jantannya. Biar si induk cupang jantan yang merawat telur hingga menetas. 
  • Untuk menghindari agar induk jantan tidak kanibal (memakan anakan cupang yang baru menetas), maka berilah makan berupa pur dalam jumlah yang cukup. Pastikan juga kondisi air tidak terlalu tercemar akibat aktivitas penambahan bahan pur di lingkungan perairan tersebut.
Berikut ini adalah video youtube dari bentuk telur ikan cupang betina yang sedang dirawat dan ditunggu oleh induk cupang jantan.





3. Pembesaran Anakan Ikan Cupang Hias Hingga Dewasa


Gambar Original Oleh: http://guruilmuan.blogspot.com/


Untuk pembesaran anakan ikan cupang hingga dewasa tentunya harus melewati proses pemeliharaan yang baik dan benar sehingga proses tumbuh-kembang anakan cupang akan berjalan bagus serta hasilnya setelah dewasa akan unggul dan mampu bersaing dengan jenis ikan cupang lainnya. Karena jika proses perawatan ikan cupang tidak dilakukan dengan baik, telaten, tekun, dan intensif maka dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat, memiliki ukuran tubuh yang tidak seragam (akibat pemberian makan yang tidak pada porsinya), serta rentan terhadap berbagai masalah penyakit baik yang ditimbulkan dari faktor lingkungan yang tidak bersih dan terawat, atau karena kebiasaan ikan cupang yang tidak diperhatikan oleh si penernaknya sendiri. Oleh karena itu, proses pembesaran anakan ikan cupang hias dapat ditempuh melalui beberapa tahapan diantaranya:

  • Ketika anakan (burayak ikan cupang) sudah dapat berenang bebas di air dan sudah habis kuning telurnya, maka sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran;
  • Jika sudah disiapkan media pembesaran, selanjutnya pindahkan anakan cupang bersama dengan induk cupang jantan yang telah merawat telurnya sebelum menetas;
  • Anakan ikan cupang yang masih kecil -kecil tentu harus diberi makan sesuai dengan besar mulutnya. Maka, berilah makanan alamiah seperti kutu air merah dan sebaiknya wadah/media pembesaran ditutup agar aman dan tidak diganggu oleh binatang lain seperti kucing, kodok, atau ular. Wadah tutup kolam pembesaran dapat berupa kawat kasa yang memiliki kerapatan cukup.
  • Sepuluh hari kemudian anakan ikan dipindahkan ke tempat lain (bisa berupa kolam persegi cukup luas) untuk menampung anakan ikan cupang yang siap didewasakan; 
  • Maka setiap satu minggu sekali ikan cupang yang sudah tumbuh dapat dipindah-pindah ke kolam lainnya.
  • Pastikan ikan cupang anakan tersebut diberi makan secara intensif, minimal dua kali dalam sehari (pagi dan sore hari). Perlu diingat makanan ikan harus bervariasi dan disesuaikan dengan usia ikan cupang anakan tersebut. Namun demikian, biasanya ikan cupang sudah dapat diberi makanan pur sejak usia 2-4 Minggu, setelah usia 1 bulan, 2 bulan, dan seterusnya ikan cupang sudah dapat diberi makanan berupa jintik nyamuk, cacing kremi, dan jenis makanan tambahan lainnya.
Demikian penjelasan tentang: "Cara Berternak dan Mengembangbiakan Ikan Cupang Hias", semoga bermanfaat untuk Anda para pecinta ternak ikan. Terimakasih sudah berkunjung, dan mari kita lestarikan hewan air dengan cara dipelihara, diternak dan dibudidayakan secara berkelanjutan agar ekosistem perairan tidak gampang punah.






Artikel Terbaru

Cara Berternak dan Mengembangbiakan Ikan Cupang Hias
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar